Hadir di Acara Pengajian Akbar, Bupati Alfedri Keliru Ucapkan Sila Keempat Pancasila

Siak884 Dilihat

SIAK (WARTASIAK.COM) – Beredar video Bupati Siak H Alfedri M.Si, salah/keliru membacakan butir-butir sila keempat Pancasila dalam acara pengajian akbar yang diisi oleh Gus Muwafiq di Kampung Seminai Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak Riau, yang digelar pada Ahad (25/08/2024) lalu.

Dalam video yang beredar tersebut, awalnya Bupati Alfedri lancar membacakan Pancasila hingga sila ketiga. Namun pada saat sampai di sila keempat, Bupati Alfedri malah melakukan kesalahan dalam penyebutan.

Bupati Alfedri menyebutkan sila keempat Pancasila berbunyi “Permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan”.

Sontak, jamaah yang ikut dalam pengajian tersebut meluruskan bacaan/bunyi sila keempat yang dibacakan Bupati Alfedri.

“Kerakyatan,” sontak warga ramai-ramai mengoreksi.

Diluruskan bacaannya oleh jamaah, Alfedri kembali mengulangi bacaannya. Namun bukan benar, Bupati Alfedri malah semakin salah membacakan sila keempat.

“Permusyawaratan pimpinan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan,” ucap Alfedri dalam video itu.

Atas penyebutan butir sila keempat Pancasila yang masih salah tersebut, Selanjutnya di akhir video tampak warga yang hadir dalam pengajian itu kompak membacakan sila butir keempat dengan benar.

Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (KadisKominfo) Siak Romi Lesmana Dermawan, membenarkan peristiwa tersebut.

Disampaikan Romi, hal itu bisa menimpa siapa saja. Apalagi Bupati Alfedri memang tengah disibukkan dengan padatnya agenda pemerintahan.

“Iya benar, di Kecamatan Kerinci Kanan itu. Pak bupati bukan tidak hafal, biasalah hal seperti itu bisa menimpa siapa saja,” ungkap Romi melalui telfon seluler, Selasa (27/08/2024), seperti dilansir Suara.com.

Diketahui, Pancasila merupakan dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta, di mana “panca” berarti lima dan “sila” berarti prinsip dasar atau asas. Oleh karena itu, “Pancasila” dapat diterjemahkan sebagai “Lima Prinsip” atau “Lima Dasar”.

Pancasila terdiri dari Lima sila yang berbunyi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai manusia biasa, siapapun bisa saja tersilaf kata saat mengucapkan kalimat yang di dalamnya terkandung makna-makna penting. Seperti yang dialami oleh Bupati Alfedri tersebut.

Penulis: Atok
Sumber: Suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *