Dia menambahkan kampanye yang berbasis materi ini berisiko menciptakan kesenjangan persepsi antara rakyat kecil dan elit politik, memperkuat sikap apatis masyarakat terhadap proses politik. Untuk itu kandidat dan tim sukses harus diajak memahami bahwa pendekatan populisme ekonomi yang tidak etis bisa merusak kepercayaan publik terhadap demokrasi.
“Kampanye yang baik seharusnya berbasis dialog konstruktif, memberikan solusi nyata tanpa mempermalukan masyarakat,” sebutnya.