RIAU (WARTASIAK.COM) – Makin kencang beredar kabar, SF Hariyanto Wakil Gubernur Riau terpilih 2024 masuk dalam bursa calon Ketua Golkar Riau. Menurut informasi dari internal kader partai Golkar, SF Hariyanto hadir dalam acara rapat harian DPP Golkar yang dihadiri juga langsung oleh ketua Umum Bahlil Lahadalia juga didampingi Ahmad Doli Kurnia.
Bahkan sudah ada pembicaraan membahas Musyawarah Daerah (Musda) partai Golkar yang kabarnya SF Hariyanto mulai disetujui DPP untuk memimpin Golkar Riau menggantikan Syamsuar. Rapat pengurus harian DPP Golkar yang dipimpin Bahlil Lahadalia itu digelar, Rabu (08/01/2025).
“Informasi dari DPP sudah oke ke SF Hariyanto jadi ketua Golkar Riau,”ujar seorang kader Golkar yang meminta namanya dirahasiakan.
Tidak hanya itu, selain nama SF Hariyanto, saat ini nama lain yang masih berjuang merebutkan kursi pimpinan Partai Golkar Riau adalah Parisman Ihwan dan Suparman.
Dinamika politik di Golkar jelang pelaksanaan Musda semakin panas, apalagi sudah bergerak para senior Golkar untuk melakukan lobi dan konsolidasi ke DPP untuk Musda.
Isu SF Hariyanto ikut dalam bursa calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Riau sudah mencuat sejak menang Pilkada beberapa waktu lalu.
Ditambah lagi sejumlah suara di Partai Golkar ada yang menginginkan agar SF Hariyanto bisa didorong menjadi Ketua Golkar, karena tradisi Golkar sendiri selalu menjadi bagian dari pemerintahan yang berkuasa.
Namun isu kemunculan nama SF Hariyanto tersebut mendapatkan penolakan dari sejumlah pengurus di DPD Golkar Riau.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Bappilu Golkar Riau Ikhsan dengan tegas mengatakan yang bisa maju sebagai calon Ketua Golkar Riau di Musda nanti adalah kader dan pengurus yang memenuhi persyaratan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Peraturan Organisasi (PO) Partai Golkar.
“Silahkan kader dan pengurus yang memiliki keinginan untuk memajukan Golkar ikut di Musda yang niatnya memajukan Partai Golkar,” ujar Ikhsan beberapa waktu lalu.
Adanya nama sejumlah orang dari luar partai disebut akan maju dan bertarung di Musda Golkar Riau, menurut Ikhsan akan berbenturan dengan AD/ART dan PO Partai Golkar.
“KTA (kartu tanda anggota) nya mana, syarat untuk maju jadi Ketua Golkar harus pernah menjadi pengurus di DPD II Golkar dan pernah pengurus di DPD I,” ujar Ikhsan.
Seperti ketua umum Golkar saat ini Bahlil Lahadalia, menurut Ikhsan pernah menjabat sebagai ketua DPD I Golkar sebelum menjadi ketua umum Golkar.
Maka menurutnya pertarungan Ketua Golkar Riau di Musda Golkar Riau adalah hanya untuk kader dan pengurus.
Sedangkan di luar pengurus dan kader tidak bisa, karena sudah jelas aturannya akan terganjal.
Berbeda dengan Syamsuar yang sebelumnya menurut Ikhsan sempat maju di Pilkada Gubernur (Pilgub Riau) menggunakan perahu partai lain, namun kembali merebut posisi Ketua Golkar, karena Syamsuar masih memiliki KTA Golkar dan pernah menjadi ketua DPD II Golkar Siak sebelumnya.
Laporan: Atok
Sumber: TribunPekanbaru