Bupati Afni Sedih Lihat Kondisi Istana Siak, Atap Bocor Hingga Jendela Pecah

Siak388 Dilihat

SIAK (WARTASIAK.COM) – Bupati Siak DR Afni Z merasa sedih melihat kondisi bangunan Istana Asserayah Al Hasyimiah dan bangunan pendukung di sekitarnya dalam kondisi rusak.

Bupati Afni mendapati sejumlah sudut bangunan dan aset peninggalan sejarah mengalami kerusakan saat ia meninjau Istana Siak pada hari keempat Afni resmi bertugas, Ahad (08/06/2025) kemarin.

“Masak Istana Siak kalau hujan petugas nampung air rembes pakai ember,” heran Afni mendapat kabar dari petugas tour guide di Istana Siak.

Ia juga mendapati dinding Istana Siak yang sudah mengelupas, kaca jendela pecah, dan konstruksi bangunan yang ditampal dengan kayu secara swadaya oleh petugas. Bahkan beberapa aset kerajaan seperti lemari dokumen, bofet, etalase dan kursi peninggalan kerajaan telah usang.

“Kita punya kursi, jendela sudah ditempel begini. Kalau begini kita coret dulu proyek tak berguna dan prioritaskan istana kita ini, sudah tiga tahun ini belum ada tindak lanjut,” katanya saat melihat kondisi salah satu jendela di Istana Siak.

Sebagai ikon daerah, Istana Siak yang juga dikenal Istana Matahari Timur perlu dipugar dan direvitalisasi. Selain menarik minat wisatawan juga menjaga marwah daerah.

“Saya rasa ini penting untuk direvitalisasi, soalnya ini ikon Siak, tak ada Siak jika tak ada Istana ini,” katanya.

Afni mengatakan selesai peninjauan ini, pihaknya akan duduk bersama dengan para tokoh adat dan datuk-datuk di Lembaga Adat Melayu (LAM) meminta petunjuk terkait rencana revitalisasi dan pemugaran Istana Siak.

“Ini juga saya ingin minta petunjuk dengan datuk-datuk di LAM apakah boleh tidak bangunan Istana Siak direvilalisasi sekaligus bangunan di sekitarnya,” katanya.

Selain fisik bangunan Istana Siak, bangunan pendukung lainnya di sekitar kawasan istana yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten sebelumnya juga mengalami kerusakan. Sejumlah titik pada bangunan berbahan kayu itu tampak reot dan lapuk. Saat ini petugas penjaga di Istana Siak memanfaatkannya sebagai gudang penyimpanan berbagai barang usang.

“Kalau perlu bangunan ini dibuat homestay, daripada jadi gudang seperti ini. Kalau bagus nanti kan bisa dibuatkan paket wisata lengkap berpusat di dekat Istana Siak, saya juga akan bilang ke Dinas Pariwisata,” katanya.

“Ini sayang dibangun bagus-bagus pakai duit rakyat tapi kondisinya tinggal nunggu lapuk, ini bisa kita bangun dan rehab lagi nanti bisa dimanfaatkan untuk wisata, dan menambah PAD,” kata Afni.

Di luar bangunan, kondisi halaman belakang Istana Siak juga terlihat tak terawat dengan baik. Rumput-rumput liar tumbuh menjulang mengurangi nilai estetik peninggalan sejarah kejayaan Siak masa lampau. Bahkan sumur tua di halaman belakang Istana mulai dijalari rumput liar.

“Istana kita ini marwah, ikon Kabupaten Siak. Tapi rumput pun segini tingginya, tak bisa sebulan sekali memotongnya, harus dua kali. Besok kalau tak bisa Dispar dua kali potong rumput, bupati yang potong rumput di sini,” kata Afni kesal.

Melihat kondisi ini, Afni komitmen dan memprioritaskan bagaimana pemugaran dan revitalisasi Istana Siak bisa dilaksanakan, meski saat ini kondisi fiskal daerah mengalami defisit dan tunda bayar.

Menurutnya hal itu bisa dilakukan dengan menggeser anggaran kegiatan yang dirasa tidak memberi manfaat langsung kepada masyarakat ke rencana pemugaran Istana Siak.

“Kita harus carikan anggaran untuk revitalisasi Istana Siak ini meskipun kita sedang mengalami defisit sekarang cari alternatif lain, Tour de Siak harus kita liburkan dulu, mungkin bisa dialihkan anggarannya untuk revitalisasi istana,” tutupnya.

Laporan: Wartasiak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *