Persoalan tak kalah penting yaitu lokasi parkir hingga pedagang yang memakai badan jalan untuk berjualan. Menurutnya hal ini membuat kecemburuan antar pedagang pasar karena pedagang yang di dalam membayar dengan harga tinggi sementara di luar membayar murah dan memotong jalur pembeli.
“Nah ini yang akan kita benahi ke depan bagaimana infrastruktur yang bagus menjadikan skema pasar teratur, kios jualan akan diatur sehingga nanti tidak ada kecemburuan sesama pedagang yang harusnya di dalam sewa jadi cemburu dengan orang berdagang di luar pakai lapak terpal dan mobil pickup. Ini juga menjadi pertanyaan apakah lapak di luar itu masuk atau tidak biaya retribusinya ke daerah? Mereka cemburu karena dianggap mematikan pedagang di dalam pasar yang tiap tahun membayar lapak hingga Rp18 juta,” ungkapnya.