Akibat Tunda Bayar, Puluhan Motor di Distan dan Diskannak Siak tak Bisa Disalurkan

Siak443 Dilihat

SIAK (WARTASIAK.COM – Puluhan sepeda motor jenis Honda merk Supra X 125 tampak berjejer di lorong Kantor Dinas Pertanian (Distan) dan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Siak Provinsi Riau. Sekilas terlihat, seolah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Siak itu sama seperti tempat penjualan sepeda motor (dealer, red).

Berdasarkan informasi yang diterima Wartasiak.com, puluhan sepeda motor itu belum bisa digunakan/disalurkan kepada yang berhak menerimanya karena belum dibayar/dilunasi oleh OPD terkait. Kondisi tersebut terjadi akibat tunda bayar yang tengah menerpa keuangan Kabupaten Siak.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Kadiskannak) Kabupaten Siak Kaharuddin, menyebutkan bahwa sepeda motor tersebut merupakan pengadaan tahun 2024. Namun hingga saat ini belum bisa digunakan akibat tunda bayar.

“Belum bisa kami gunakan karena terjadi tunda bayar, saat ini sedang dalam proses reviu anggaran di Pemda. Yang warna hitam punya Distan, sedangkan yang warna merah punya Diskannak,” sebut Kaharuddin, seperti dilansir Riauonline.com

Hal senada juga dikemukakan oleh Kadistan Siak Irwan Saputra M.Si, puluhan sepeda motor itu memang masih disimpan di kantor dan belum bisa digunakan untuk keperluan pegawai yang membutuhkan.

“Motor itu yang punya Distan sebanyak 32 unit. Selebihnya punya Diskannak. Belum bisa disalurkan karena terkendala tunda bayar. Kalau nanti sudah terbayarkan, maka motor-motor itu akan langsung kita serahkan kepada yang membutuhkan,” jelas Kadistan Irwan, Rabu (22/01/2025) petang, saat dikonfirmasi Wartasiak.com.

Sesuai rencana, motor-motor itu disediakan untuk PPL yang belum dapat motor inventaris dan yang kondisinya rusak berat.

Terjadinya tunda bayar di Kabupaten Siak saat ini bukan disebabkan karena kesalahan Pemkab Siak, namun hal itu terjadi karena tak kunjung ditransfernya dana daerah oleh Pemerintah Pusat. Tunda bayar tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Siak saja, melainkan juga terjadi di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau.

Laporan: Atok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *