SIAK (WARTASIAK.COM) – Bertepatan dengan moment peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024, tokoh masyarakat Siak yang sekaligus budayawan Melayu H Said Muzani SH, memasuki purna tugas alias pensiun dari jabatannya selaku Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tokoh sekaligus budayawan Melayu Siak H Said Muzani SH, merupakan salah satu putra terbaik Siak yang lahir pada tahun 1966 silam. Selain dikenal sebagai tokoh melayu yang humoris dan agamis, H Said Muzani SH juga dikenal sebagai salah satu pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak yang memiliki dedikasi tinggi dalam upaya mengembangkan usaha mikro dan ekonomi kreatif di wilayah Kabupaten Siak.
Jabatan terakhir yang ia emban di Pemkab Siak adalah Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Siak. Sebelum mengemban tugas di Dispar Siak, H Said Muzani SH juga sempat diamanahi jabatan sebagai Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak.
Saat berbincang bersama Wartasiak.com, H Said Muzani SH membeberkan pengalaman dan kesan-kesan sukacitanya selama menjadi ASN di lingkungan Pemkab Siak.
“Alhamdulillah, setelah menjalani pengabdian selama 34 tahun jadi ASN, dan 2,5 tahun jadi honorer, pada tanggal 1 Oktober 2024 ini saya memasuki purna tugas (pensiun, red). Cukup banyak kesan dan pengalaman yang saya dapati selama mengemban tugas di Pemkab Siak,” beber H Said Muzani SH, Selasa (01/10/2024) pagi, kepada Wartasiak.com.
Di saat Siak masih menjadi bagian dari Kabupaten Bengkalis, H Said Muzani SH sudah berkecimpung di pemerintahan yakni bertugas sebagai PNS pengelola/perawat Istana Asserayah Al Hasyimiyah yang lebih dikenal dengan sebutan Istana Siak.
Bersamaan dengan tugasnya di Istana Siak, H Said Muzani SH juga diberikan amanah untuk menjadi guru/pengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Taufiqiyah Siak era tahun 1990-an, yang kala itu masih berstatus sebagai sekolah swasta di bawah naungan Yayasan Guppi Sultan Syarif Kasim.
“Saya menjadi tenaga pengajar bantu di MTs Taufiqiyah Siak selama 12 tahun. Berbagi waktu antara tugas di Istana Siak dan pengajar di MTs Taufiqiyah, mengingat kurangnya tenaga pengajar masa Siak masih kecamatan. Semua tugas yang saya jalankan itu semata-mata demi mencerdaskan anak-anak negeri (Siak, red),” lanjut H Said Muzani SH.
Seiring berjalannya waktu, para siswa/murid yang dulu pernah dididik dan diajar oleh H Said Muzani SH di MTs Taufiqiyah kala itu, saat ini semuanya sudah memasuki usia yang tidak muda lagi, bahkan ada beberapa di antaranya yang saat ini sudah memiliki cucu.
Para mantan siswa/murid MTs Taufiqiyah yang pernah menimba ilmu dengan tokoh budayawan melayu Siak itu, saat ini juga cukup banyak yang menjadi ASN, guru, honorer, pengusaha, anggota DPRD Siak, serta ada juga yang menjadi jurnalis/wartawan.
Selain itu, berkat keilmuan dan kedisiplinannya selama menjadi pejabat/ASN di lingkungan Pemkab Siak, pada tahun 2022 lalu H Said Muzani SH dianugerahi penghargaan “Satyalancana Karya Satya” yang diserahkan langsung oleh Bupati Siak.
Penghargaan “Satyalancana Karya Satya” yang dianugerahkan kepada H Said Muzani SH itu merupakan bentuk tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) kepada para pegawai yang telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
“Terhitung mulai hari ini saya sudah tidak lagi mengemban tugas di pemerintahan. Oleh sebab itu, kepada seluruh rekan kerja baik yang ada di OPD maupun di lembaga-lembaga pemerintah lainnya, di sini saya mohon pamit. Dan bilamana selama bergaul ada hal-hal yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” sambung H Said Muzani SH.
Tak hanya memiliki jejak karir di pemerintahan saja, bahkan H Said Muzani SH juga merupakan salah satu tokoh Siak yang ikut andil (berkonstribusi, red) dalam perjuangan pembentukan Kabupaten Siak tahun 1999 silam.
Merunut dari sejarah berdirinya Kabupaten Siak tahun 1999 silam, tidak terlepas dari adanya usulan pembentukan Kabupaten Siak yang dipelopori oleh sejumlah tokoh Riau yang tergabung dalam Komite Panitia Pembentukan Kabupaten Siak (PPKS).
Usulan yang digagas oleh PPKS itu mendapat dukungan penuh dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kecamatan Siak yang kala itu diketuai oleh Zakaria Zen dan Sekretarisnya Said Muzani.
“Kalau kita bicara soal riwayat maupun sejarah pembentukan Kabupaten Siak, tentunya semua itu tidak terlepas dari peran dan perjuangan para orang-orang tua kita. Cukup banyak tokoh-tokoh yang terlibat dalam memperjuangkan pembentukan Kabupaten Siak ini. Dan kami selaku pengurus LAM Kecamatan Siak kala itu mendukung penuh terhadap apa yang digagas dan diperjuangkan oleh Komite PPKS,” imbuh H Said Muzani SH.
Saat ini Kabupaten Siak sudah berusia 25 tahun. Dengan demikian, tokoh budayawan Siak itu berharap ke depan Siak bisa lebih maju dan berkembang.
“Bulan Oktober ini merupakan bulan yang sangat bersejarah bagi Kabupaten Siak. Pada tanggal 12 Oktober nanti akan kita peringati bersama sebagai Hari Ulang Tahun (Ultah) Kabupaten Siak yang ke-25 tahun. Saya berharap dan berdoa semoga Siak bisa lebih maju ke depannya. Dan yang tak kalah penting kita bermohon kepada Allah SWT semoga pada Pilkada Siak 2024 ini kita mendapatkan pemimpin yang amanah, bijak, dan mampu memperjuangkan hak-hak masyarakat,” tutup H Said Muzani SH.
Penulis: Wartasiak