SIAK (WARTASIAK.COM) – Munculnya nama H Irving Kahar Arifin di kancah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Siak 2024, telah menimbulkan berbagai spekulasi (anggapan tanpa dasar, red) ngawur yang simpang-siur di tengah masyarakat. Perbincangan hangat tentang dirinya pun merembet ke mana-mana, mulai dari kalangan masyarakat kelas atas, kelas menengah, hingga kelas bawah.
Tak terlepas perbincangan masyarakat di kedai-kedai kopi. Cukup banyak spekulasi beredar yang menyebut bahwa majunya H Irving Kahar Arifin di Pilkada Siak 2024 ini hanya sebagai kuda hitam yang disiapkan untuk mengantisipasi bilamana ada salah satu kandidat/Paslon yang terganjal/gagal maju, agar tidak terjadi head to head.
Bahkan, sempat juga beredar kabar bahwa majunya H Irving Kahar Arifin di ajang Pilkada Siak 2024 ini hanya untuk memecah suara. Lantas benarkah demikian?.
Ini Jawaban Tegas H Irving Kahar Arifin M.E.
Saat ditemui Wartasiak.com di kediamannya, Selasa (27/08/2024) siang kemarin, H Irving Kahar Arifin membantah semua isu-isu dan spekulasi yang muncul tentang dirinya tersebut. H Irving dengan tegas mengatakan bahwa majunya pasangan Irving-Sugianto di Pilkada Siak 2024 ini murni karena panggilan hati ingin mengabdikan diri untuk kemajuan Kabupaten Siak tercinta.
“Siapapun (warga negara, red) memiliki hak politik yang sama. Artinya, siapapun boleh ikut maju di kancah perpolitikan Indonesia selagi tidak menyalahi aturan-aturan yang ada. Kami pasangan Irving-Sugianto bertekad maju karena ingin mengabdikan diri untuk Kabupaten Siak, bukan kerena dikondisikan sebagai pelapis ataupun dipasangkan untuk pemecah suara,” tegas H Irving.
Pria kelahiran Pekanbaru 15 November 1966 itu juga mengatakan, untuk mewujudkan cita-cita memajukan dan mengembangkan suatu daerah, tidak bisa hanya dilakukan oleh sekelompok orang saja, ataupun oleh seorang pemimpin saja, melainkan harus disertai dengan kekompakan/sinergitas antara pemerintah dengan lapisan masyarakat.
Dengan demikian, pada Pilkada Siak 2024 ini pasangan Irving-Sugianto mengusung slogan “Bersama Membangun Siak”. Artinya, untuk mewujudkan apa yang diharapkan oleh masyarakat, diperlukan adanya kebersamaan/kekompakan antara pemerintah daerah dengan masyarakat.
“Saya menjadi ASN di Pemkab Siak ini sudah selama 24 tahun, yakni sejak Siak menjadi kabupaten. Jadi kalau ada orang yang bertanya alasan kenapa saya ikut maju di Pilkada Siak, jawabannya adalah karena saya masih ingin terus berbuat dan mengabdi untuk Siak, bukan semata hanya karena ingin merebut jabatan. Apalagi bagi saya Siak ini sudah menjadi bagian dari kehidupan saya, tentu saya harus terus bisa memberikan yang terbaik untuk Siak,” lanjut H Irving.
Dijelaskannya juga, jika menghitung masa tugasnya sebagai ASN di Pemkab Siak, dalam waktu Dua tahun ke depan ia sudah memasuki purna tugas alias pensiun.
“Dua tahun lagi saya pensiun sebagai ASN. Kalau sudah pensiun tentu kita tidak ada lagi di pemerintahan, dan kita sudah tidak bisa lagi untuk berbuat banyak bagi masyarakat dan daerah. Oleh sebab itu, saya bersama pak Sugianto bertekad maju di Pilkada Siak 2024, dengan harapan agar kami bisa terus berbuat dan mengabdi bilamana diamanahi oleh masyarakat untuk memimpin Siak,” sambung H Irving.
Sebagai informasi, H Irving Kahar Arifin mengemban tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) selama 24 tahun di Pemkab Siak. Ia menjadi ASN sejak awal-awal Siak menjadi kabupaten tahun 2000-an hingga sekarang.
Jabatan yang pernah ia emban selama mengabdi di Pemkab Siak antara lain adalah Camat Tualang, Kepala Bidang (Kabid) di sejumlah OPD, hingga menjadi pejabat eselon II sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pemukiman (PU Tarukim) Kabupaten Siak.
H Irving Kahar Arifin M.E, dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas PU Tarukim Siak selama 14 tahun, yakni sejak masa kepemimpinan Bupati Syamsuar hingga kepemimpinan Bupati Alfedri.
Kemampuan dan keahliannya di bidang teknik sipil khususnya di sektor pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, membuat posisi H Irving sebagai Kepala Dinas PU Tarukim Siak seolah tak tergantikan. Hal itu terlihat dari kapasitas dan kepiawaiannya yang terus dipercaya sejak masa Bupati Syamsuar hingga Bupati Alfedri.
Penulis: Atok
